Evaluasi Akhir Semester APSI Kelas E
Nama: Ken Anargya Alkausar
NRP: 5025211168
Kelas : APSI E
1. Tuliskan kebutuhan fungsional dan non fungsional Aplikasi POS
Alfamart
Point of Sale (POS) Alfamart memiliki beberapa
kebutuhan fungsional yang sangat penting untuk memastikan pengelolaan toko yang
efisien. Aplikasi harus dapat dengan mudah mengelola daftar produk yang dijual
di toko, mencakup kemampuan untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus produk,
mengelola kategori produk, harga, stok, dan informasi produk lainnya. Aplikasi
harus dilengkapi dengan fitur pencarian dan filtrasi produk agar pengguna dapat
dengan mudah mencari dan mengakses informasi produk yang dibutuhkan. Aplikasi
kasir harus mampu memproses transaksi dengan cepat dan akurat, melibatkan
antarmuka kasir yang intuitif, mendukung berbagai metode pembayaran,
menghasilkan struk atau faktur pembayaran yang mencantumkan detail pembelian
kepada pelanggan.
Manajemen inventaris harus memantau stok produk dan
memberikan peringatan ketika stok mendekati atau mencapai batas minim. Fitur
pelaporan inventaris harus mencakup informasi akurat tentang stok, tingkat
rotasi stok, dan pergerakan stok. Promosi dan diskon menjadi bagian penting dalam
strategi penjualan. Aplikasi kasir Alfamart harus mendukung penerapan promosi
dan diskon pada produk tertentu, memungkinkan penggunaan kode promosi atau
diskon saat transaksi dan menghitung ulang total pembayaran secara otomatis. Kebutuhan
fungsional dan non-fungsional yang perlu diperhatikan. Aplikasi harus
menyediakan sistem keamanan yang dapat melindungi data pelanggan, transaksi,
dan informasi sensitif lainnya. Aplikasi harus memiliki waktu operasional
tinggi dan minim downtime agar toko-toko Alfamart dapat melakukan transaksi
dengan lancar. Aplikasi harus dapat menangani peningkatan jumlah transaksi.
2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi POS
Alfamart
Dalam membangun aplikasi POS Alfamart, tahapan yang
harus dilalui dimulai dengan analisis kebutuhan. Pada tahap ini, dilakukan
analisis mendalam untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan
non-fungsional dari aplikasi tersebut. Hal ini melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang manajemen produk, transaksi penjualan, manajemen inventaris,
promosi dan diskon, laporan dan analisis, keamanan, ketersediaan, skalabilitas,
dan usability. Selanjutnya, dilakukan perencanaan proyek yang meliputi
pembuatan jadwal, anggaran, dan alokasi sumber daya yang diperlukan. Tahap ini
juga mencakup desain sistem, di mana arsitektur aplikasi, struktur database,
logika bisnis, dan antarmuka pengguna direncanakan dengan cermat. Setelah itu,
dilakukan pengembangan backend aplikasi dengan membangun struktur database yang
sesuai dan mengimplementasikan logika bisnis yang diperlukan. Kemudian,
dilakukan pengembangan antarmuka pengguna yang intuitif dan responsif, sehingga
pengguna dapat dengan mudah melakukan transaksi dan mengakses informasi produk.
Tahap pengujian dan kualitas sangat penting untuk
memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik. Pengujian dilakukan mulai dari
pengujian unit hingga pengujian integrasi, serta pengujian fungsional dan
non-fungsional. Setelah aplikasi dianggap siap, dilakukan implementasi di
toko-toko Alfamart, diikuti dengan pelatihan karyawan agar mereka dapat
menggunakan aplikasi dengan efektif. Selama tahap ini, juga penting untuk
menyediakan panduan pengguna dan dokumentasi yang jelas. Tahap terakhir adalah
pemeliharaan dan peningkatan, di mana aplikasi terus dipantau, bug diperbaiki,
dan fitur ditingkatkan berdasarkan umpan balik pengguna. Dengan melalui semua
tahapan ini secara sistematis, aplikasi POS Alfamart dapat berhasil dibangun
dan berfungsi dengan baik untuk mendukung operasional toko-toko Alfamart.
3. Buatlah Diagram Kontek dan DFD Level 1 dari aplikasi Alfamart
Context Diagram:
4. Apa perbedaan Model Analisis dan Model Desain. Jelaskan, lengkapi
dengan gambar grafis
Model Analisis:
Model analisis merupakan tahap awal dalam pengembangan
perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk memahami dan mendefinisikan kebutuhan
pengguna, fungsi, dan karakteristik sistem yang akan dikembangkan. Pada tahap
ini, dilakukan analisis yang mendalam terhadap permasalahan yang akan
diselesaikan dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Model analisis berfokus pada
pemahaman masalah, identifikasi persyaratan, dan pengumpulan informasi yang
diperlukan untuk merancang solusi yang tepat.
Model analisis biasanya mencakup aktivitas seperti
wawancara dengan pemangku kepentingan, pemodelan use case, analisis proses
bisnis, identifikasi persyaratan fungsional dan non-fungsional, serta
dokumentasi hasil analisis tersebut. Output dari tahap analisis adalah
spesifikasi persyaratan yang jelas dan terperinci yang akan menjadi dasar untuk
tahap selanjutnya, yaitu tahap desain.
Model Desain:
Model desain adalah tahap di mana solusi teknis untuk
memenuhi persyaratan yang telah dianalisis dirancang dan direpresentasikan.
Tujuannya adalah untuk membuat desain sistem yang efisien, fungsional, dan
dapat diimplementasikan. Pada tahap ini, desainer perangkat lunak merencanakan
struktur dan komponen sistem, merancang antarmuka pengguna, dan menentukan
bagaimana komponen-komponen tersebut akan berinteraksi.
Model desain mencakup keputusan desain yang spesifik
seperti pemilihan teknologi, desain arsitektur, desain database, desain
antarmuka pengguna, dan desain komponen perangkat lunak lainnya. Tujuan utama
dari model desain adalah untuk menciptakan blueprint teknis yang jelas dan
terstruktur yang dapat diimplementasikan oleh tim pengembang.
Perbedaan utama antara model analisis dan model desain terletak pada fokusnya. Model analisis berfokus pada pemahaman masalah, kebutuhan pengguna, dan persyaratan sistem, sementara model desain berfokus pada merancang solusi teknis yang memenuhi persyaratan tersebut. Model analisis menentukan apa yang harus dilakukan oleh sistem, sedangkan model desain menentukan bagaimana sistem tersebut akan dilakukan.
Comments
Post a Comment